Setelah usaha untuk menguasai Indonesia melalui jalan perundingan tidak tercapai, akhirnya Belanda berusaha melaksanakan ambisi kembali menjajah Indonesia. Belanda bersiap dengan kekuatan militer yang memang telah dirancangnya apabila jalan diplomasi gagal.
Persiapan gerakan militer Belanda merupakan reorganisasi tentara Belanda yang sebelumnya sebagian telah dilatih di Inggris, dalam perjalanan waktu pengiriman tentara Belanda ke Indonesia terus meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya disertai bantuan senjata dari Inggris. Sampai Mei 1947 tentara Belanda di Jawa dan Sumatera mencapai 4 divisi atau 9 brigade, jumlah ini terus meningkat sampai tahun 1949 hingga mencapai 5 divisi dan 3 brigade atau kurang lebih 150 orang.
Kekuatan militer inilah yang mendorong Belanda untuk mengadakan aksi militer yang lebih dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda I dimulai pada 21 Juli 1947, yang merupakan salah satu usaha perluasan wilayah pendudukan Belanda ke berbagai daerah di Jawa dan Sumatera yang merupakan Kekuasaan RI dan pernah diakuinya secara de facto. Tekanan pasukan Belanda di Jawa lebih kuat jika dibandingkan di Sumatera, karena kekuatan Belanda di Jawa lebih tinggi dan pusat kekuatan politik RI berada di Ibu Kota Yogyakarta.
Eksistensi Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia belum mampu dijangkau oleh pasukan Belanda sehingga tujuan utama pasukan Belanda adalah menuju ke Yogyakarta. Hal ini terlihat dari spanduk yang dibuat oleh pasukan Belanda yang bertuliskan “Naar Yogya”.
Dalam perjalanan menduduki Yogyakarta, Belanda harus terlebih dahulu menduduki wilayah-wilayah lainnya di Jawa. Letak Yogyakarta di Jawa Tengah yang terlalu jauh jangkauannya sementara pasukan Belanda yang berada di pantai utara Jawa Timur telah terlebih dahulu menduduki wilayah-wilayah Jawa Timur yaitu Surabaya.
Pasukan Belanda yang sudah menguasai Jakarta mulai bergerak menelusuri wilayah pantai utara Jawa Barat untuk menguasai Bandung yang kemudian bergerak menuju ke satu titik Cirebon sebagai sebuah titik pertemuan untuk menuju ke Yogyakarta.
Buku Palagan Cirebon yang diluncurkan...
Pelatihan-pelatihan yang pernah didapat di...
Ikatan Keluarga 400 (IKKEL 400),...
Baskara Harimukti Sukarya,...