Proklamasi Kemerdekaan R.I pada tanggal 17 Agustus 1945 seakan hanya tertulis dalam naskah Proklamasi. Belanda tetap belum siap meninggalkan Indonesia. Negara kaya raya, makmur akan rempah-rempah yang sangat menguntungkan Belanda. Belanda beranggapan negeri ini belum layak merdeka, namun Tuhan berkehendak lain.
Gema Proklamasi seakan menjadi penyemangat pemuda-pemudi dan masyarakat Cirebon. Sejak saat itu, tumbuh gerakan pemuda yang menamakan dirinya GAPIT (Gabungan Tentara Pelajar Indonesia Tjirebon) pimpinan Samsi, IPI (Ikatan Pelajar Indonesia) pimpinan Hamid Attamimi, BPRI (Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia) pimpinan Djikman yang sangat terkenal di front perjuangan Krawang. Mereka rata-rata berusia 17 tahun ke atas, dari berbagai pendidikan yang setingkat SMP atau SMA.
Dengan bergeraknya para pelajar seluruh Karesidenan Cirebon, dianggap perlu adanya satu wadah organisasi pelajar. Potensi yang terkandung dalam aktivitas pelajar, mendukung untuk dibentuknya Tentara Pelajar.
Buku Palagan Cirebon yang diluncurkan...
Ikatan Keluarga 400 (IKKEL 400),...
Pelatihan-pelatihan yang pernah didapat di...
Baskara Harimukti Sukarya,...