Inilah sosok istri komandan TP Batalyon 400 Cirebon yang hadir di atas kursi roda dalam usia di atas 90 tahun, masih merasakan bagian dari penggalan kisah yang disampaikan oleh Salamun AT semasa perjuangan menuju kemerdekaan Republik Indonesia di Cirebon tahun 1945-1949.
Salamun AT berupaya menghimpun para anggota Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) yang berada di bagian pertahanan di Karesidenan Cirebon.
Upayanya ini dilakukan setelah mendapat tugas dari Letkol Abimanyu agar menjadikan TP bagian pertahanan dikonsolidasikan kembali setelah terjadinya penyerangan atas Cirebon pada tanggal 22 Juli 1947.
Mereka para TP ini menghambur ke kantong-kantong gerilya di desa Ciniru, Ciwaru, Sukasari, Sagarahiang, Heubelisuk, dengan berjalan kaki bersama-sama dengan Yogie S Memet mengumpulkan mereka agar berada di dalam wilayah Daerah Komando Operasi Militer di bawah pimpinan Mayor Umar Wirahadikusumah dan Kapten Rukman. Dengan mereka menjadi satu kesatuan batalyon Umar Wirahadikusumah, maka kekuatan pertempuran tak terpecah-belah. Dengan demikian perlawanan kepada tentara Belanda dapat termaksimalkan.
Buku Palagan Cirebon yang diluncurkan...
Ikatan Keluarga 400 (IKKEL 400),...
Baskara Harimukti Sukarya,...
Pelatihan-pelatihan yang pernah didapat di...