Setelah melaksanakan berbagai pertempuran, para anggota Tentara Pelajar Batalyon 400 memikirkan nama yang paling tepat bagi pasukannya. Salamun AT mengusulkan agar menggunakan nama Kelana Sakti yang didasarkan pada pertimbangan:
1. Bahwa mereka berangkat dari Cirebon menuju Sukaraja, Tasikmalaya dan kemudian kembali lagi ke Cirebon merupakan bentuk sebuah pengelanaan yang didorong oleh iktikad perjuangan demi menegakkan kebenaran dan mempertahankan Kedaulatan Republik Indonesia.
2. Dalam Pengelanaan ini mereka semua dapat kembali dengan selamat ke daerah asal mereka di Cirebon dan berhasil mendapat bekal persenjataan yang cukup.
3. Mereka merasakan seolah-olah mendapat sebuah anugerah kesaktian dalam perjalanan perjuangan, maka hal ini layak diabadikan sebagai sebuah ungkapan kata “Kelana” yang merupakan sebuah dorongan psikologis bagi semangat perjuangan dalam perjalanan kembali ke Cirebon di Ranca dan kemudian daerah Subang, pasukan mulai bertemu dengan teman-teman sekolah dari Cirebon. Tempat ini merupakan pemberhentian pertama dari rombongan, daerah Ciniru yang letaknya hanya 15 km dari Kuningan.
Di Ciniru, pasukan berjumpa dengan Bagian Perlengkapan Brigade V Divisi Siliwangi yang dikepalai oleh Kapten Marbun. Karesidenan Cirebon merupakan wilayah operasi Brigade V Divisi Siliwangi pimpinan Letnan Kolonel Abimanyu yang terbagi di dalam wilayah gerilya berdasarkan pertimbangan topografis. Kabupaten Kuningan merupakan daerah pegunungan dan sangat cocok untuk dijadikan daerah gerilya. Adapun daerah gerilya di sini dibagi menjadi dua medan:
1. Kuningan Barat di bawah pimpinan Kapten Umar Wirahadikusumah dengan Markas di Sagarahiang.
2. Kuningan Timur di bawah pimpinan Kapten Rukman dengan Markas di desa Sindangjawa.
Pos pertama yang didatangi pasukan Kelana Sakti ialah Pos Kuningan Timur yaitu Sindangjawa, yang letaknya berdekatan dengan Ciniru. Selama beberapa hari di Sindangjawa, pasukan Kelana Sakti mengadakan patroli untuk mengenal medan dan mengintai gerak gerik pasukan Belanda saat itu. Sementara pasukan Belanda sedang mengawasi para pekerja paksa di jembatan Nusaherang yang telah dirusak oleh pasukan TNI. Demikian sekilas perjalanan dari TP Yon 400 yang menggunakan nama kode pasukan Kelana Sakti. [Cuplikan buku PALAGAN CIREBON]
Buku Palagan Cirebon yang diluncurkan...
Ikatan Keluarga 400 (IKKEL 400),...
Pelatihan-pelatihan yang pernah didapat di...
Baskara Harimukti Sukarya,...